RSS

To Notebook of Naval Architecture and Chemistry

Proses Sampling dalam Analisa Air Tanah

Proses Sampling dalam Analisa Air Tanah
Reliabilitas data yang diperoleh dilaboratorium sangat ditentukan oleh bagaimana sampling dilapangan dikerjakan. Kesalahan hasil dan juga kesalahan interpretasi lebih banyak disebabkan oleh sampling (hasil analisis sering tidak bersesuaian) yang tidak memadai daripada kesalahan analisisnya itu sendiri. Dalam analisis air tanah, pengambilan sampel (teknik sampling) dilakukan dengan membuat sumur terlebih dahulu.
Pembuatan sumur dilakukan di daerah tempat analisa dengan batasan daerah yang jelas seperti dalam satu daerah kelurahan pada sejumlah titik sampel (masih dalam satu wilayah) dan pada waktu yang ditentukan. Pengambilan sampel air tanah dilakukan di sebuah sumur dengan cara mengukur kedalaman sumur terlebih dahulu dengan tali yang dipasangi pemberat.
Pengambilan sample air tanah bisa dilakukan dengan cara sampling purposive, yaitu dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan kondisi serta keadaan dari daerah pengambilan sample, dimana misalnya diambil 12 titik dengan jarak antara titik yang satu dengan titik lainnya sejauh 200 meter. Sampel air sumur diambil dengan menggunakan timba dan sebelum timba dinaikkan dilakukan pengadukan terlebih dahulu agar terjadi pencampuran secara merata. Menurut Standar Nasional Indonesia, sampel air sumur yang diambil adalah setengah dari kedalaman sumur tersebut, kemudian memasukkan alat pengambil sampel air ke dalam sumur hingga botol pada alat tersebut terisi penuh oleh air tanah. Setelah itu, mengangkat alat tersebut dan memasukkan sampel air tanah ke dalam wadah.
Wadah yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu, agar tidak terkontaminasi dengan sampel lapangan, karena sangat mempengaruhi hasil dari analisis dan juga harus membawa jumlah yang lebih dari yang dibutuhkan serta menjamin kualitasnya. Sebelum memasukkan sampel, wadah terlebih dahulu dibilas dengan air sampel, pembilasan ini dilakukan untuk membuat wadah memiliki kondisi seperti sampel dan data analisis sampel lebih akurat.
Metode Sampling bisa juga dilakukan dengan metode Cluster Random Sampling yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber datanya sangat luas. Teknik sampling ini menggunakan dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan pembagian daerah, tahap berikutnya menentukan sampel air sumur penduduk yang ada di daerah tersebut dengan teknik random sampling. Daerah sampling dibagi menjadi 3 (tiga) daerah yang padat aktivitas penduduknya.
Daerah pertama (kode SA) di daerah yang padat pemukiman penduduknya. Daerah kedua (Kode SB) di daerah yang berdekatan dengan hotel dan restoran. Sedangkan daerah ketiga (Kode SC) di daerah yang berdekatan dengan laundry. Pada setiap daerah yang ditandai dengan SA,S B dan SC kemudian diambil sampel air sumur dengan 3 (tiga) macam variasi kedalaman sumur gali antara lain: interval kedalaman sumur gali 3-4 meter (Kode S1), pada kedalaman 5-6 meter (Kode S2) dan pada kedalaman 7-8 meter (Kode S3). Dari tiap lokasi diambil 5 (lima) sampel air sumur kemudian dikomposit menjadi satu, jumlah total sampel 30 air sumur gali, jumlah yang dianalisa 6 (enam) sampel.
Cara pengambilan (sampling) air tanah yang paling tua dan sederhana adalah dengan membuat sumur gali (dug wells) dengan kedalaman lebih rendah dari posisi permukaan air tanah. Jumlah air yang dapat diambil dari sumur gali biasanya terbatas, dan yang diambil adalah air tanah dangkal. Untuk pengambilan yang lebih besar diperlukan luas dan kedalaman galian yang lebih besar.
Sumur gali biasanya dibuat dengan kedalaman tidak lebih dari 5–8 meter di bawah  permukaan tanah. Cara ini cocok untuk daerah pantai di mana air tawar berada di atas air asin. Perlu diperhatikan untuk sumur di daerah pantai lengkung penurunan permukaan (depression cone) air tanah harus sekecil mungkin untuk menghindari tersedotnya air asin ke dalam sumur (intrusi). Untuk pengambilan air tanah dengan jumlah cukup besar, misalnya untuk daerah industri, cara yang banyak dipakai adalah dengan membuat sumur dalam (deep wells) yang pada umumnya terbuat dari pipa, dan air yang diambil adalah air tanah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar